Pages

Jumat, 06 Mei 2011

CITA - CITA =)

TNI Angkatan Laut adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut, yang saat ini dijabat oleh Laksamana Madya Soeparno. Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada, Armada Barat yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Armada Timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir. Dan sumber Prajurit TNI AL dididik dan dilatih di AAL, Kobangdikal, dan Seskoal.

SEJARAH TNI AL 

Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, setelah masa awal diproklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL), Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Pada 1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis korvet kelas Parchim, kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di Jakarta.

Tugas TNI Angkatan Laut

Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
  1. melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
  2. menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
  3. melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
  4. melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
  5. melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
 KEKUATAN


Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan KRI, singkatan dari Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 68800 prajurit, termasuk di dalamnya 18500 personel marinir dan 1090 penerbangan/personel udara AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:

TNI AL Beri Kesempatan Sama ke Kowal

Jakarta (Kabarin) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, S.H., mengatakan, pemimpin TNI Angkatan Laut telah memberikan perlakuan dan kesempatan yang sama kepada jajaran Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) untuk memberikan dharma bhaktinya bersama-sama prajurit lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beragamnya penugasan yang diberikan kepada personel Kowal, baik di lingkungan staf hingga penugasan operasional di dalam maupun di luar negeri, seperti penugasan dalam rangka misi perdamaian dunia.
Hal tersebut dikatakan Kasal dalam amanatnya ketika bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan HUT ke-46 Korps Wanita Angkatan Laut , di Lapangan Apel Denma Mabes Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (5/12). Peringatan HUT tersebut dihadiri antara Lain Ketua Umum Jalasenastri selaku ibu asuh Kowal Ny. Anna Tedjo Edhy Purdijatno, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Moekhlas Sidik, MPA, para Asisten Kasal, para Pangkotama, pejabat teras Mabesal, serta segenap Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Mabesal.
Lebih lanjut Kasal mengatakan, dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis yang semakin kompleks kepada segenap jajaran TNI Angkatan Laut, khususnya Kowal dituntut untuk selalu waspada, prasaja, satya dan gemi nastiti dalam bersikap maupun bertindak di setiap penugasan serta di kehidupan sehari-hari.
Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), selain peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai prajurit juga secara kodrati adalah perempuan, istri maupun ibu rumah tangga yang memiliki kewajiban mendidik generasi muda bangsa. Peran ganda tersebut harus dilaksanakan secara baik, bijak dan konsisten, sebagai wujud sikap konsekwensi bagi setiap prajurit perempuan, yang telah memilih Kowal sebagai medan tugas dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, kata Kasal.
Pada bagian lain alamatnya Kasal berpesan agar prajurit Kowal selalu mengutamakan prinsip profesional, bermoral dan berani, serta senantiasa berpedoman pada nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI serta Trisila TNI AL yang menjunjung tinggi nilai-nilai displin, hierarki dan kehormatan militer.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul S.E., upacara peringatan HUT ke-46 Kowal ini juga ditandai dengan penyematan bintang Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun kepada tiga orang perwakilan Kowal masing-masing kepada Letkol Laut (K/W) Sri Utari, Lettu Laut (S/W) Ariyo Elismina dan Sertu (Rum/W) Ella Yuwanti.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut. (*)







SEMOGA CITA-CITAKU TERCAPAI AMIN :')

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 06 Mei 2011

CITA - CITA =)

Diposting oleh andriana anggraini di 03.57
TNI Angkatan Laut adalah bagian dari Tentara Nasional Indonesia yang bertanggung jawab atas operasi laut, dipimpin oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut, yang saat ini dijabat oleh Laksamana Madya Soeparno. Kekuatan TNI-AL saat ini terbagi dalam 2 armada, Armada Barat yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Armada Timur yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir. Dan sumber Prajurit TNI AL dididik dan dilatih di AAL, Kobangdikal, dan Seskoal.

SEJARAH TNI AL 

Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, setelah masa awal diproklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya. Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL), Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Pada 1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis korvet kelas Parchim, kapal pendarat tank (LST) kelas 'Frosch', dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas. Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di Jakarta.

Tugas TNI Angkatan Laut

Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI Pasal 9, Angkatan Laut bertugas:
  1. melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan;
  2. menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi;
  3. melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah;
  4. melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut;
  5. melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
 KEKUATAN


Nama kapal yang dimiliki TNI-AL selalu dimulai dengan KRI, singkatan dari Kapal Perang Republik Indonesia. Selain itu juga ada kapal yang diawali dengan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. Suatu sistem penomoran diadopsi guna membedakan tiap Kapal. Nama kapal bervariasi, mulai dari nama Pahlawan, Teluk, hingga binatang.
Setiap kapal dipersenjatai dengan salah satu atau lebih dari berbagai macam persenjataan yang tersedia menurut kelasnya, mulai dari senapan mesin 12,7mm, kanon, meriam hingga peluru kendali.
Saat ini TNI AL memiliki sekitar 68800 prajurit, termasuk di dalamnya 18500 personel marinir dan 1090 penerbangan/personel udara AL. Kekuatan TNI AL secara garis besar sebagai berikut:

TNI AL Beri Kesempatan Sama ke Kowal

Jakarta (Kabarin) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, S.H., mengatakan, pemimpin TNI Angkatan Laut telah memberikan perlakuan dan kesempatan yang sama kepada jajaran Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) untuk memberikan dharma bhaktinya bersama-sama prajurit lainnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan beragamnya penugasan yang diberikan kepada personel Kowal, baik di lingkungan staf hingga penugasan operasional di dalam maupun di luar negeri, seperti penugasan dalam rangka misi perdamaian dunia.
Hal tersebut dikatakan Kasal dalam amanatnya ketika bertindak selaku Inspektur Upacara pada peringatan HUT ke-46 Korps Wanita Angkatan Laut , di Lapangan Apel Denma Mabes Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (5/12). Peringatan HUT tersebut dihadiri antara Lain Ketua Umum Jalasenastri selaku ibu asuh Kowal Ny. Anna Tedjo Edhy Purdijatno, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Moekhlas Sidik, MPA, para Asisten Kasal, para Pangkotama, pejabat teras Mabesal, serta segenap Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Mabesal.
Lebih lanjut Kasal mengatakan, dihadapkan pada kondisi lingkungan strategis yang semakin kompleks kepada segenap jajaran TNI Angkatan Laut, khususnya Kowal dituntut untuk selalu waspada, prasaja, satya dan gemi nastiti dalam bersikap maupun bertindak di setiap penugasan serta di kehidupan sehari-hari.
Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), selain peran, tugas dan tanggung jawabnya sebagai prajurit juga secara kodrati adalah perempuan, istri maupun ibu rumah tangga yang memiliki kewajiban mendidik generasi muda bangsa. Peran ganda tersebut harus dilaksanakan secara baik, bijak dan konsisten, sebagai wujud sikap konsekwensi bagi setiap prajurit perempuan, yang telah memilih Kowal sebagai medan tugas dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, kata Kasal.
Pada bagian lain alamatnya Kasal berpesan agar prajurit Kowal selalu mengutamakan prinsip profesional, bermoral dan berani, serta senantiasa berpedoman pada nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI serta Trisila TNI AL yang menjunjung tinggi nilai-nilai displin, hierarki dan kehormatan militer.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul S.E., upacara peringatan HUT ke-46 Kowal ini juga ditandai dengan penyematan bintang Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun kepada tiga orang perwakilan Kowal masing-masing kepada Letkol Laut (K/W) Sri Utari, Lettu Laut (S/W) Ariyo Elismina dan Sertu (Rum/W) Ella Yuwanti.
Demikian berita Dinas Penerangan Angkatan Laut. (*)







SEMOGA CITA-CITAKU TERCAPAI AMIN :')

0 komentar on "CITA - CITA =)"

Posting Komentar